Senin, 12 Mei 2014

Manajemen - LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS

LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS

Organisasi Bisnis sebagai Bagian dari Lingkungan
            Organisasi sebagai sekumpulan orang-orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, karena pada dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan masyarakat . sebagai contoh, sebuah keluarga atau rumah merupakan bagian dari lingkungan rumah tangga (RT), rukun warga (RW), hingga lingkungan yang lebih besar lagi. Oleh karena itu sebuah organisasi perlu memahami lingkunagn apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan organisasi. Misalnya ketika sebuah perusahaan beroperasi didaerah mana dimasyarakatnya mengalami tingkat tingkat penggangguran yang tinggi, maka organisasi tersebut perlu memikirkan kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Apabila tingkat penggangguran tinggi didaerah tersebut, maka bisa dipastikan bahwa tingkat pendapatan juga akan rendah. Akibatnya, penjualan barang dan jasa yang ditawarkan oleh organisasi akan mengalami hambatan.
            Kenyataan diatas menunjukan bahwa organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka merupakan bagian dari lingkungan, khusunya lingkungan masyarakat.oleh karena itu kegiatan manajemen yang akan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan organisasi. Lingkungan apa saja yang terkait dengan organisasi ? secara garis besar lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal atau lingkungan yang terkait dengan eksitensi sebuah organisasi, dan lingkungan eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Lingkungan eksternal ini dapat terbagi menjadi dua juga, yaitu lingkungan yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi, atau sering kali dinamakan sebagai lingkungan mikro dari organisasi, dan lingkungan yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan operasional  organisasi atau lingkungan makro dari organisasi. Untuk lingkungan makro sendiri juga dapat terbagi menjadi dua lagi , yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Secara lebih detail, bab ini secara khusus akan membahas mengenai lingkungan organisasi dan bagaimana manajemen perlu memahami dan mempertimbangkan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan memahami lingkungan organisasinya.


Lingkungan Internal Organisasi
Yang dimaksud dengan lingkungan internal organisasi dalah berbagai hal atau berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi, dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakan , hingga “denyut nadi”nya organisasi . yang termasuk lingkungan internal organisasi adalah para pemilik organisasi (owners), para pengelola organisasi ( board of manager or directors), para staf anggota atau para pekerja (employers) serta ingkungan fisik organisasi (physical work environment).
Pemilik organisasi (owners)
Para pemilik organisasi adala mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal., ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Dalam organisasi perusahaan , para pemilik organisasi misalnya adalah para pemegang saham , anggota ( koperasi ), atau juga individu jika perusahaan tersebut bersifat individu dari segi kepemilikan.
Tim Manajemen (board of managers or directors )
Tim manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi / perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya sehari-hari untuk suatu periode terntu. Orang-orang ini bekerja, secara profesional berdasarkan tugas-tugasnya masing-masing, dan dalam periode tertentu harus melaporkan setiap kegiatannya kepada para pemilik perusahaan.
Para Anggota atau Para Pekerja (Employees)
Para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan unsur sumber daya manusia (SDM) yang sangat dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya jumlahnya merupakan yang paling besar dalam sebuah organisasi . para pekerja iinilah yang sehari-hari bergelut dengan aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian. Oleh karena tingginya peran para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi , maka para pekerja juga merupakan aset bagi organisasi, namun tanpa peran serta para anggota atau para pekerja ini, tujuan ideal organisasi sangat mustahil untuk dapat direalisasikan.



Lingkungan Fisik Organisasi (Physical work environment)
Pemilik organisai, pekerja, dan tim manajemen merupakan orang-orang atau sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagaimana telah diterangkan, organisasi memiliki sumber-sumber daya yang tidak hanya orang-orang , tetapi juga sember daya uang , sumber daya alam, maupun sumber daya informasi . keseluruhan ini karena sifatnya dapat dikategorikan sebagai lingkungan fisik dari organisasi perusahaan. Oleh karna sumber daya tersebut harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin, maka perusahaan perlu pula memahami bagaimana sumber-sumber daya termasuk ke dalam lingkungan kerja fisik dari organisasi ini dapat dikelola dengan baik.
Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Dalam kegiatan operasional, perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro perusahaan dan lingkungan  yang  tidak terkait langsung atau lingkungan makro perusahaan. Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan (customer), pesaing (competitior), pemasok (supplier), dan partner strategis (strategic partner) sedangkan lingkungan makro perusahaan terbagi menjadi dua yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Pelanggan (customers)
Para pelanggan atau konsumen (customers) adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. Dapat dikatan pula bahwa para pelanggan merupakan salah satu alasan kuat mengapa sebuah organisasi perusahaan berdiri dan beroperasi para pelanggan inilah sumber pendapatan organisasi . organisasi perlu memahami para pelanggan, karena setiap pelanggan memiliki karakteristiknya masing-masing. Pelanggan individu akan sangat berbeda dengan pelangan institusi misalny. Disisi lain organisasi juga perlu memahami bahwa pelanggan kelas menengah barang kali prilakunya juga berbeda dengan pelanggan kelas bawah dan seterusnya.


Pesaing (competitior)
Pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus ancaman yang dihadapai organisasi dalam meraih pelanggan. Jika pelanggan lebih tetari untuk memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dari pesaing, maka otomatis pelanggan tidak akan mendapatkannya dari organisasi kita. Dan sebaliknya , jika kenyataan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang cukup lama , maka organisasi bisnis kita akan terancam bubar karena tidak bisa lagi bertahan dan menjalankan fungsi bisnisnya.
Dengan kenyataan seperti ini, maka organisasi bisnis juga perlu memahami pesaingnya. Apa yang ditawarkan oleh pesaing terhadap pelanggan, pada tingkat harga berapa, kelebihan apa yang dimiliki pelanggan dibandingkan dengan kita, menjadi sesuatu yang harus juga dipahami oleh organisasi bisnis. Positifnya, kehadiran pesaing akan mendorong organisasi bisnis untuk lebih memperbaiki kualitasnya dari waktu ke waktu sehingga dapat diterima dan menarik minat para pelanggan.
Pemasok (Supplier)
            Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang, dan sebagainya. Ketergantungan ini tidak saja dilihat dari sisi bahan bakunya, tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika harga bahan baku yang ditawarkan mahal, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah biaya produksi yang menjadi lebih tinggi. Akibatnya, harga yang akan ditawarkan kepada para pelanggan cenderung akan lebih tinggi atau mahal pula. Kenyataan ini pada umumnya justru akan merugikan perusahaan jika harus bersaing dengan para pesaing. Harga yang mahal untuk barang yang bersifat umum dan menyangkut hajat orang banyak cenderung dihindari oleh para pelanggan.



Partner Strategis (Strategic Partner)
            Partner strategis adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara bersama-sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dalam istilah biologi dikenal simbosis mutualisme yang kurang lebih artinya kerja sama yang saling menguntungkan. Misalnya, untuk bisnis jualan baso tahu, maka diantara partner strategis kita adalah penjual teh botol. Di satu sisi kita perlu untuk menjual baso kita, di sisi lain penjual teh botol perlu menjual minumannya.
Regulator
            Regulator adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Agar keadaan tersebut dapat terwujud, maka perlu dibuat aturan-aturan main yang dapat disepakati oleh semua pihak di masyarakat dan secara konsisten dijalankan pula oleh semua pihak di masyarakat tersebut. Regulator dapat berasal dari pemerintah, maupun berupa institusi atau lembaga yang disepakati untuk dibentuk untuk tujuan  sebagaimana yang dijelaskan di atas. Untuk perdagangan minyak di dunia, kita kenal misalnya ada organisasi OPEC yang dibentuk oleh negara-negara anggotanya untuk menyepakati dan menjalankan aturan main yang perlu dijalankan dalam perdagangan minyak di dunia. Contoh lain dari regulator yang paling jelas adalah pemerintah.
            Regulator perlu dipahami oleh setiap organisasi bisnis karena secara langsung maupun tidak langsung aturan yang ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi kegiatan bisnis yang dijalankan. Pengaruh dari aturan yang dijalankan tentu akan memengaruhi perencanaan bisnis dari perusahaan.
Pemerintah (Government)
            Pemerintah adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang. Berdasarkan pengertian ini, maka pemerintah dituntut untuk melakukan kegiatan-kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kebijakan, penetapan aturan pemerintah, hingga upaya-upaya antisipasi dan penyelesaian atas berbagai masalah yang ada di masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik di segala bidang, baik material maupun spiritual.
            Sebuah perusahaan perlu memahami pemerintah karena perusahaan perlu memahami arah dari setiap kebijakan yang diambil pemerintah, dampaknya terhadap kegiatan bisnis, dan peluang apa yang dapat diambil dari tindakan yang diambil oleh pemerintah dlam berbagai hal.
Masyarakat Umum (Society)
            Masyarakat umum adalah keseluruhan pihalk yang tidak termasuk ke dalam lingkungan-lingkungan yang disebutkan di atas. Masyarakat umum ini dapat dibagi dua. Pertama, masyarakat umum yang menjadi pihak yang terkait langsungdengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan, misalnya pelanggan, masyarakat sekitar perusahaan, dan tokoh masyarakat di mana sebuah perusahaan berdiri dan menjalankan aktivitasnya. Untuk kategiri yang pertama ini termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang melakukan kontrol atas apa yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Apakah kegiatan perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat atau malah sebaliknya. Misalnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau sering dikenal sebagai organisasi nonpemerintah (Ornop). Di antara contoh onganisasi ini adalah yang kita kenal sebagai Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia (YLKI).
            Masyarakat umum yang kedua adalah masyarakat umum yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Untuk kelompok masyarakat yang kedua ini, perusahaan tidak terlalu terpengaruh atas apa yang dilakukannya. Akan tetapi, kelompok masyarakat ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan jika situasi di masa yang akan datang berubah. Bisa jadi kelompok masyarakat ini akan menjadi kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran untuk perluasan pasar dan lain sebagainya.







Lingkungan Internasional Dan Kegiatan Bisnis
Lingkungan Internasional (Internasional Environment)
            Lingkungan internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang praktiknya akan memengaruhi kegiatan perusahaan, terutama jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis internasional, yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu negara. Lingkungan internasional ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan atau ancaman bagi kegiatan perusahaan. Dia dapat menjadi peluang karena negara lain dapt dijadikan lokasi guna perluasan pasar atau perluasan jumlah pelanggan di luar negara. Peluang lain juga bisa diperoleh jika kita memerlukan pasokan bahan baku dari negara lain yang mungkin harganya lebih murah dari barang lokal. Tetapi, lingkungan internasional ini juga dapat menjadi tantangan dan ancaman karena kegiatan bisnis internasional juga melibatkan para pesaing di luar negara yang mungkin melakukan kegiatan bisnis yang sama dengan perusahaan kita sehingga persaingan guna mendapatkan pelanggan di dalam negara maupun di luar negara menjadi ketat. Aturan internasional mengenai standar kualitas produk juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dipersiapkan oleh perusahaan jika produknya ingin memasuki  pasar internasional. Kondisi politik di negara lain juga termasuk ke dalam lingkungan internasional yang harus dipertimbangkan, hingga perbedaan nilai tukar mata uang juga termasuk faktor internasional yang harus dipahami sekaligus dihadapi oleh perusahaan yang kegiatan bisnisnya terkait dengan lingkungan internasional.
            Salah satu isu yang sangat terkenal mengenai lingkungan internasional adalah isu globalisasi. Globalisasi pada prinsipnya merupakan sebuah proses untuk menjadikan dunia ini menjadi satu. Kosekuensi logis dari globalisasi ini, maka setiap negara akan lebih mudah untuk berinteraksi satu sama lain. Interaksi ini dapat berupa tranksaksi jual beli yang lebih mudah, termasuk juga persaingan yang lebih ketat, karena konsekuensi logisnya, pesaing dari sebuah perusahaan pada akhirnya tidak hanya pesaing yang ada di negaranya saja, akan tetapi juga pesaing dari negara lain. Kita bisa rasakan bagaimana PT Pos Indonesia, misalnya, harus bersaing dengan jasa pengiriman dokumen seperti FedEx, DHL, dan lain sebagainya. 




Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis Internasional
Agar faktor internasional dari organisasi bisnis dapat diarahkan menjadi peluang bagi organisasi bisnis, maka perusahaan perlu memikirkan bagaimana agar kegiatan bisnisnya tidak hanya berhasil di lingkungan lokal negaranya saja, tetapi juga diperluas ke negara-negara lain.
Kegiatan Ekspor-Impor (Export-Import)
            Ekspor adalah kegiatan dalam menghasilkan barang dan jasa di sebuah negara oleh perusahaan dan menjualnya ke negara lain atau dipasarkan ke negara lain. Impor adalah kegiatan dalam mendatangkan barang dan jasa dari negara lain atau negara luar ke sebuah negara di mana perusahaan tersebut berada. Banyaknya mobil bermerek  seperti Toyota, Mazda, BMW, atau Mercedes, menunjukkan adanya aktivitas impor yang dilakukan di negara kita untuk waktu yang sudah cukup lama. Sebaliknya, adanya pengiriman TKI ke Arab Saudi, Malaysia, Singapura, atau negara lainnya.
Lisensi (Licencing)
            Lisensi pada dasarnya merupakan sebuah kesepakatan atau perjanjian di mana sebuah perusahaan memperbolehkan perusahaan lain untuk menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau aset lainnya. Sebagai kompensasinya, perusahaan yang menggunakan hak perusahaan lain biasanya diharuskan membayar hak lisensinya berupa sejumlah uang tertentu sebagaimana kesepakatan yang dibuat.
Partner Strategis (Internasional Strategic Alliance)
Investasi Langsung ( Direct Investment )
Investasi langsung adalah salah satu bentuk kegiatan bisnis internasional dimana sebuah perusahaan membeli sebagian atau keseluruhan aset atau melakukan investasi di sebuah perusahaan di suatu negara tertentu. Contohnya pemebelian saham PT Bank Niaga dan PT Bank Danamon oleh pihak Singapura dan Malaysia, merupakan salah satu bentuk investasi langsung yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan terhadap perusahaan lain di negara yang berbeda.


Faktor-faktor Terkait dalam Bisnis Internasional
Ada tiga faktor terkait yang perlu diperhatikan, yaitu kontrol dalam perdagangan internasional, eksistensi komunitas dan institusi secara internasional, serta perbedaan budaya antarnegara.
Kontrol dalam Perdagangan Internasional
Kadangkala lingkungan internasional dalam bisnis belum tentu menjamin sebuah perusahaan yang beroperasi secara internasional akan sukses. Hal ini terkait dengan kepentingan dari suatu negara dalam menjamin, selain transaksi bisnis bisa dijalankan, juga kepentingan pebisnis lokal di setiap negara juga terjaga.
Ada dua jenis kontrol perdagangan internasional yang biasanya dilakukan oleh sebuah negara, yaitu quota dan tariff. Quota merupakan pembatasan jumlah barang yang diperjualbelikan secara internasional, apakah ekspor maupun impor. Adapun tariff merupakan pembebanan pajak kepada setiap barang yang di ekspor maupun di impor.
Komunitas Ekonomi Internasinal ( Economic Communities )
Komunitas ekonomi adalah kelompok yang terdiri dari berbagai negara yang bersepakat untuk mengurangi kendala-kendala dalam perdagangan internasional (trade barrier) di antara negara-negara anggota dalam kelompok tersebut.
Adanya komunitas ekonomi ini akan memberikan kekuatan ekonomi yang sangat signifikan bagi negara-negara anggota dari setiap komunitas tersebut, yaitu dengan adanya kemudahan yang lebih baik daripada sebelumnya, dan komunitas ini juga menjadi kekuatan dalam menghadapi kekuatan ekonomi lain di luar kelompok tersebut.
Perbedaaan Budaya Antarnegara (Cultural Differences Accross Nations)
Budaya dalam organisasi pada dasarnya merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh organisasi dan membantu para anggotanya untuk memahami bagaimana sebenarnya sebuah organisasi bisnis berjalan, dan apa yang penting dan tidak penting bagi organisasi bisnis yang dikaitkan dengan lingkungan di sekitarnya.
Perusahaan perlu memahami adanya perbedaan budaya di setiap lingkungan yang berbeda, terutama lingkungan internasional, agar dapat lebih jauh memahami apa yang sebenarnya di anut oleh masyarakat setempat diman perusahaan berinteraksi dan bagaimana cara beradaptasi dengannya.

BUDAYA ORGNISASI DAN KEGIATAN BISNIS
Pentingnya Budaya Bagi Organisasi Bisnis
Budaya organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukkan bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan kegiatannya sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi bagaiman kinerja yang dicapai oleh sebuah organisasi bisnis.
Budaya organisasi akan sangat berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan akan menentukan bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun demikian, budaya organisasi berbeda tidak saja antar perusahaan, namun juga antar bagian disebuah perusahaan.
Faktor Penentu Terbentuknya Budaya Organisasi
Berdasarkan catatan teoritis dan empiris, budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang oleh sebuah organisasi dari sejak organisasi tersebut terbentuk, tumbuh dan berkembang. Faktor yang menetukan terbentuknya budaya organisasi adalah pengalaman yang dijalani oleh organisasi itu sendiri. Pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun kegagalan. Kesuksesan bisa disebabkan karena adanya konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen yang terbaik, dan lain-lain. Sebaliknya, kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep bisnis yang dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor lingkungan eksternal yang tidak snaggup diantisipasi oleh perusahaan.
Manajemen Bagi Budaya Organisasi
Para manajer harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang semestinya dibangun dan dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk memahami skenario budaya dan lingkungan dimana perusahaan akan berinteraksi sangatlah dibutuhkan. Hal ini terkait dengan kemampuan adaptasi dari perusahaan itu sendiri. Kadangkala para manajer perlu measukkan orang luar agar budaya organisasi berubah.




Kesimpulan

·  Setiap organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan dimana setiap kegiatan dijalankan.
·  Lingkungan organisasi dapat berupa lingkungan internal maupun linkungan eksternal mikro dan eksternal makro.
·  Lingkungan internal terdiri dari para pekerja, tim manajemen, lingkungan kerja fisik, dan termasuk para ;pemilik perusahaan.
·  Lingkungan eksternal mikro terdiri dari para pelanggan, para pesaing, para pemasok dan para strategis.
·  Lingkungan eksternal makro terdiri dari regulator, pemerintah, masyarakat umum, hingga lingkungan internasional yang dihadapi oleh perusahaan.
·  Perusahaan yang berhadapan dengan lingkungan internasional perlu memahami beberapa isu seputar lingkungan internasional, mulai dari pilihan untuk berbisnis secara inmternasional sehingga berbagai faktor yang memengaruhi kegiatan bisnis internasional seperti kongtrol dalam perdagangan internasional, komunitas ekonomi internasional, hingga perbedaan budaya antarnegara.
·  Budaya organisasi pada dasarnya merupakan nilai dsn norma yang diyakini oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Karena budaya organisasi dapat menentukan pencapaian tujuan organisasi, maka manajemen perlu memahami dengan benar budaya organisasi yang dianut oleh para anggotanya dan bagaimana diarahkan guna pencapaian tujuan organisasi decara efektif dan efesien.







Pertanyaan :

1.      Jelaskan tahapan lingkungan organisasi dapat mempengaruhi manajemen?
2.      Apa sajakah yang termasuk kedalam lingkungan makro dan mikro perusahaan?
3.      Bagaimana proses faktor internasional mempengaruhi suatu perusahaan?
4.      Apakah budaya organisasi mempengaruhi manajemen perusahaan?

5.      Peran pemilik perusahan terhadap budaya lokal dan internasional?LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS

Organisasi Bisnis sebagai Bagian dari Lingkungan
            Organisasi sebagai sekumpulan orang-orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, karena pada dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan masyarakat . sebagai contoh, sebuah keluarga atau rumah merupakan bagian dari lingkungan rumah tangga (RT), rukun warga (RW), hingga lingkungan yang lebih besar lagi. Oleh karena itu sebuah organisasi perlu memahami lingkunagn apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan organisasi. Misalnya ketika sebuah perusahaan beroperasi didaerah mana dimasyarakatnya mengalami tingkat tingkat penggangguran yang tinggi, maka organisasi tersebut perlu memikirkan kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Apabila tingkat penggangguran tinggi didaerah tersebut, maka bisa dipastikan bahwa tingkat pendapatan juga akan rendah. Akibatnya, penjualan barang dan jasa yang ditawarkan oleh organisasi akan mengalami hambatan.
            Kenyataan diatas menunjukan bahwa organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka merupakan bagian dari lingkungan, khusunya lingkungan masyarakat.oleh karena itu kegiatan manajemen yang akan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan organisasi. Lingkungan apa saja yang terkait dengan organisasi ? secara garis besar lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal atau lingkungan yang terkait dengan eksitensi sebuah organisasi, dan lingkungan eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Lingkungan eksternal ini dapat terbagi menjadi dua juga, yaitu lingkungan yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi, atau sering kali dinamakan sebagai lingkungan mikro dari organisasi, dan lingkungan yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan operasional  organisasi atau lingkungan makro dari organisasi. Untuk lingkungan makro sendiri juga dapat terbagi menjadi dua lagi , yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Secara lebih detail, bab ini secara khusus akan membahas mengenai lingkungan organisasi dan bagaimana manajemen perlu memahami dan mempertimbangkan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan memahami lingkungan organisasinya.


Lingkungan Internal Organisasi
Yang dimaksud dengan lingkungan internal organisasi dalah berbagai hal atau berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi, dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakan , hingga “denyut nadi”nya organisasi . yang termasuk lingkungan internal organisasi adalah para pemilik organisasi (owners), para pengelola organisasi ( board of manager or directors), para staf anggota atau para pekerja (employers) serta ingkungan fisik organisasi (physical work environment).
Pemilik organisasi (owners)
Para pemilik organisasi adala mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal., ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Dalam organisasi perusahaan , para pemilik organisasi misalnya adalah para pemegang saham , anggota ( koperasi ), atau juga individu jika perusahaan tersebut bersifat individu dari segi kepemilikan.
Tim Manajemen (board of managers or directors )
Tim manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi / perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya sehari-hari untuk suatu periode terntu. Orang-orang ini bekerja, secara profesional berdasarkan tugas-tugasnya masing-masing, dan dalam periode tertentu harus melaporkan setiap kegiatannya kepada para pemilik perusahaan.
Para Anggota atau Para Pekerja (Employees)
Para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan unsur sumber daya manusia (SDM) yang sangat dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya jumlahnya merupakan yang paling besar dalam sebuah organisasi . para pekerja iinilah yang sehari-hari bergelut dengan aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian. Oleh karena tingginya peran para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi , maka para pekerja juga merupakan aset bagi organisasi, namun tanpa peran serta para anggota atau para pekerja ini, tujuan ideal organisasi sangat mustahil untuk dapat direalisasikan.



Lingkungan Fisik Organisasi (Physical work environment)
Pemilik organisai, pekerja, dan tim manajemen merupakan orang-orang atau sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagaimana telah diterangkan, organisasi memiliki sumber-sumber daya yang tidak hanya orang-orang , tetapi juga sember daya uang , sumber daya alam, maupun sumber daya informasi . keseluruhan ini karena sifatnya dapat dikategorikan sebagai lingkungan fisik dari organisasi perusahaan. Oleh karna sumber daya tersebut harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin, maka perusahaan perlu pula memahami bagaimana sumber-sumber daya termasuk ke dalam lingkungan kerja fisik dari organisasi ini dapat dikelola dengan baik.
Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Dalam kegiatan operasional, perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro perusahaan dan lingkungan  yang  tidak terkait langsung atau lingkungan makro perusahaan. Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan (customer), pesaing (competitior), pemasok (supplier), dan partner strategis (strategic partner) sedangkan lingkungan makro perusahaan terbagi menjadi dua yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Pelanggan (customers)
Para pelanggan atau konsumen (customers) adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. Dapat dikatan pula bahwa para pelanggan merupakan salah satu alasan kuat mengapa sebuah organisasi perusahaan berdiri dan beroperasi para pelanggan inilah sumber pendapatan organisasi . organisasi perlu memahami para pelanggan, karena setiap pelanggan memiliki karakteristiknya masing-masing. Pelanggan individu akan sangat berbeda dengan pelangan institusi misalny. Disisi lain organisasi juga perlu memahami bahwa pelanggan kelas menengah barang kali prilakunya juga berbeda dengan pelanggan kelas bawah dan seterusnya.


Pesaing (competitior)
Pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus ancaman yang dihadapai organisasi dalam meraih pelanggan. Jika pelanggan lebih tetari untuk memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dari pesaing, maka otomatis pelanggan tidak akan mendapatkannya dari organisasi kita. Dan sebaliknya , jika kenyataan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang cukup lama , maka organisasi bisnis kita akan terancam bubar karena tidak bisa lagi bertahan dan menjalankan fungsi bisnisnya.
Dengan kenyataan seperti ini, maka organisasi bisnis juga perlu memahami pesaingnya. Apa yang ditawarkan oleh pesaing terhadap pelanggan, pada tingkat harga berapa, kelebihan apa yang dimiliki pelanggan dibandingkan dengan kita, menjadi sesuatu yang harus juga dipahami oleh organisasi bisnis. Positifnya, kehadiran pesaing akan mendorong organisasi bisnis untuk lebih memperbaiki kualitasnya dari waktu ke waktu sehingga dapat diterima dan menarik minat para pelanggan.
Pemasok (Supplier)
            Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang, dan sebagainya. Ketergantungan ini tidak saja dilihat dari sisi bahan bakunya, tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika harga bahan baku yang ditawarkan mahal, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah biaya produksi yang menjadi lebih tinggi. Akibatnya, harga yang akan ditawarkan kepada para pelanggan cenderung akan lebih tinggi atau mahal pula. Kenyataan ini pada umumnya justru akan merugikan perusahaan jika harus bersaing dengan para pesaing. Harga yang mahal untuk barang yang bersifat umum dan menyangkut hajat orang banyak cenderung dihindari oleh para pelanggan.



Partner Strategis (Strategic Partner)
            Partner strategis adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara bersama-sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dalam istilah biologi dikenal simbosis mutualisme yang kurang lebih artinya kerja sama yang saling menguntungkan. Misalnya, untuk bisnis jualan baso tahu, maka diantara partner strategis kita adalah penjual teh botol. Di satu sisi kita perlu untuk menjual baso kita, di sisi lain penjual teh botol perlu menjual minumannya.
Regulator
            Regulator adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Agar keadaan tersebut dapat terwujud, maka perlu dibuat aturan-aturan main yang dapat disepakati oleh semua pihak di masyarakat dan secara konsisten dijalankan pula oleh semua pihak di masyarakat tersebut. Regulator dapat berasal dari pemerintah, maupun berupa institusi atau lembaga yang disepakati untuk dibentuk untuk tujuan  sebagaimana yang dijelaskan di atas. Untuk perdagangan minyak di dunia, kita kenal misalnya ada organisasi OPEC yang dibentuk oleh negara-negara anggotanya untuk menyepakati dan menjalankan aturan main yang perlu dijalankan dalam perdagangan minyak di dunia. Contoh lain dari regulator yang paling jelas adalah pemerintah.
            Regulator perlu dipahami oleh setiap organisasi bisnis karena secara langsung maupun tidak langsung aturan yang ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi kegiatan bisnis yang dijalankan. Pengaruh dari aturan yang dijalankan tentu akan memengaruhi perencanaan bisnis dari perusahaan.
Pemerintah (Government)
            Pemerintah adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang. Berdasarkan pengertian ini, maka pemerintah dituntut untuk melakukan kegiatan-kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kebijakan, penetapan aturan pemerintah, hingga upaya-upaya antisipasi dan penyelesaian atas berbagai masalah yang ada di masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik di segala bidang, baik material maupun spiritual.
            Sebuah perusahaan perlu memahami pemerintah karena perusahaan perlu memahami arah dari setiap kebijakan yang diambil pemerintah, dampaknya terhadap kegiatan bisnis, dan peluang apa yang dapat diambil dari tindakan yang diambil oleh pemerintah dlam berbagai hal.
Masyarakat Umum (Society)
            Masyarakat umum adalah keseluruhan pihalk yang tidak termasuk ke dalam lingkungan-lingkungan yang disebutkan di atas. Masyarakat umum ini dapat dibagi dua. Pertama, masyarakat umum yang menjadi pihak yang terkait langsungdengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan, misalnya pelanggan, masyarakat sekitar perusahaan, dan tokoh masyarakat di mana sebuah perusahaan berdiri dan menjalankan aktivitasnya. Untuk kategiri yang pertama ini termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang melakukan kontrol atas apa yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Apakah kegiatan perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat atau malah sebaliknya. Misalnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau sering dikenal sebagai organisasi nonpemerintah (Ornop). Di antara contoh onganisasi ini adalah yang kita kenal sebagai Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia (YLKI).
            Masyarakat umum yang kedua adalah masyarakat umum yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Untuk kelompok masyarakat yang kedua ini, perusahaan tidak terlalu terpengaruh atas apa yang dilakukannya. Akan tetapi, kelompok masyarakat ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan jika situasi di masa yang akan datang berubah. Bisa jadi kelompok masyarakat ini akan menjadi kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran untuk perluasan pasar dan lain sebagainya.







Lingkungan Internasional Dan Kegiatan Bisnis
Lingkungan Internasional (Internasional Environment)
            Lingkungan internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang praktiknya akan memengaruhi kegiatan perusahaan, terutama jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis internasional, yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu negara. Lingkungan internasional ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan atau ancaman bagi kegiatan perusahaan. Dia dapat menjadi peluang karena negara lain dapt dijadikan lokasi guna perluasan pasar atau perluasan jumlah pelanggan di luar negara. Peluang lain juga bisa diperoleh jika kita memerlukan pasokan bahan baku dari negara lain yang mungkin harganya lebih murah dari barang lokal. Tetapi, lingkungan internasional ini juga dapat menjadi tantangan dan ancaman karena kegiatan bisnis internasional juga melibatkan para pesaing di luar negara yang mungkin melakukan kegiatan bisnis yang sama dengan perusahaan kita sehingga persaingan guna mendapatkan pelanggan di dalam negara maupun di luar negara menjadi ketat. Aturan internasional mengenai standar kualitas produk juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dipersiapkan oleh perusahaan jika produknya ingin memasuki  pasar internasional. Kondisi politik di negara lain juga termasuk ke dalam lingkungan internasional yang harus dipertimbangkan, hingga perbedaan nilai tukar mata uang juga termasuk faktor internasional yang harus dipahami sekaligus dihadapi oleh perusahaan yang kegiatan bisnisnya terkait dengan lingkungan internasional.
            Salah satu isu yang sangat terkenal mengenai lingkungan internasional adalah isu globalisasi. Globalisasi pada prinsipnya merupakan sebuah proses untuk menjadikan dunia ini menjadi satu. Kosekuensi logis dari globalisasi ini, maka setiap negara akan lebih mudah untuk berinteraksi satu sama lain. Interaksi ini dapat berupa tranksaksi jual beli yang lebih mudah, termasuk juga persaingan yang lebih ketat, karena konsekuensi logisnya, pesaing dari sebuah perusahaan pada akhirnya tidak hanya pesaing yang ada di negaranya saja, akan tetapi juga pesaing dari negara lain. Kita bisa rasakan bagaimana PT Pos Indonesia, misalnya, harus bersaing dengan jasa pengiriman dokumen seperti FedEx, DHL, dan lain sebagainya. 




Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis Internasional
Agar faktor internasional dari organisasi bisnis dapat diarahkan menjadi peluang bagi organisasi bisnis, maka perusahaan perlu memikirkan bagaimana agar kegiatan bisnisnya tidak hanya berhasil di lingkungan lokal negaranya saja, tetapi juga diperluas ke negara-negara lain.
Kegiatan Ekspor-Impor (Export-Import)
            Ekspor adalah kegiatan dalam menghasilkan barang dan jasa di sebuah negara oleh perusahaan dan menjualnya ke negara lain atau dipasarkan ke negara lain. Impor adalah kegiatan dalam mendatangkan barang dan jasa dari negara lain atau negara luar ke sebuah negara di mana perusahaan tersebut berada. Banyaknya mobil bermerek  seperti Toyota, Mazda, BMW, atau Mercedes, menunjukkan adanya aktivitas impor yang dilakukan di negara kita untuk waktu yang sudah cukup lama. Sebaliknya, adanya pengiriman TKI ke Arab Saudi, Malaysia, Singapura, atau negara lainnya.
Lisensi (Licencing)
            Lisensi pada dasarnya merupakan sebuah kesepakatan atau perjanjian di mana sebuah perusahaan memperbolehkan perusahaan lain untuk menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau aset lainnya. Sebagai kompensasinya, perusahaan yang menggunakan hak perusahaan lain biasanya diharuskan membayar hak lisensinya berupa sejumlah uang tertentu sebagaimana kesepakatan yang dibuat.
Partner Strategis (Internasional Strategic Alliance)
Investasi Langsung ( Direct Investment )
Investasi langsung adalah salah satu bentuk kegiatan bisnis internasional dimana sebuah perusahaan membeli sebagian atau keseluruhan aset atau melakukan investasi di sebuah perusahaan di suatu negara tertentu. Contohnya pemebelian saham PT Bank Niaga dan PT Bank Danamon oleh pihak Singapura dan Malaysia, merupakan salah satu bentuk investasi langsung yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan terhadap perusahaan lain di negara yang berbeda.


Faktor-faktor Terkait dalam Bisnis Internasional
Ada tiga faktor terkait yang perlu diperhatikan, yaitu kontrol dalam perdagangan internasional, eksistensi komunitas dan institusi secara internasional, serta perbedaan budaya antarnegara.
Kontrol dalam Perdagangan Internasional
Kadangkala lingkungan internasional dalam bisnis belum tentu menjamin sebuah perusahaan yang beroperasi secara internasional akan sukses. Hal ini terkait dengan kepentingan dari suatu negara dalam menjamin, selain transaksi bisnis bisa dijalankan, juga kepentingan pebisnis lokal di setiap negara juga terjaga.
Ada dua jenis kontrol perdagangan internasional yang biasanya dilakukan oleh sebuah negara, yaitu quota dan tariff. Quota merupakan pembatasan jumlah barang yang diperjualbelikan secara internasional, apakah ekspor maupun impor. Adapun tariff merupakan pembebanan pajak kepada setiap barang yang di ekspor maupun di impor.
Komunitas Ekonomi Internasinal ( Economic Communities )
Komunitas ekonomi adalah kelompok yang terdiri dari berbagai negara yang bersepakat untuk mengurangi kendala-kendala dalam perdagangan internasional (trade barrier) di antara negara-negara anggota dalam kelompok tersebut.
Adanya komunitas ekonomi ini akan memberikan kekuatan ekonomi yang sangat signifikan bagi negara-negara anggota dari setiap komunitas tersebut, yaitu dengan adanya kemudahan yang lebih baik daripada sebelumnya, dan komunitas ini juga menjadi kekuatan dalam menghadapi kekuatan ekonomi lain di luar kelompok tersebut.
Perbedaaan Budaya Antarnegara (Cultural Differences Accross Nations)
Budaya dalam organisasi pada dasarnya merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh organisasi dan membantu para anggotanya untuk memahami bagaimana sebenarnya sebuah organisasi bisnis berjalan, dan apa yang penting dan tidak penting bagi organisasi bisnis yang dikaitkan dengan lingkungan di sekitarnya.
Perusahaan perlu memahami adanya perbedaan budaya di setiap lingkungan yang berbeda, terutama lingkungan internasional, agar dapat lebih jauh memahami apa yang sebenarnya di anut oleh masyarakat setempat diman perusahaan berinteraksi dan bagaimana cara beradaptasi dengannya.

BUDAYA ORGNISASI DAN KEGIATAN BISNIS
Pentingnya Budaya Bagi Organisasi Bisnis
Budaya organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukkan bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan kegiatannya sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi bagaiman kinerja yang dicapai oleh sebuah organisasi bisnis.
Budaya organisasi akan sangat berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan akan menentukan bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun demikian, budaya organisasi berbeda tidak saja antar perusahaan, namun juga antar bagian disebuah perusahaan.
Faktor Penentu Terbentuknya Budaya Organisasi
Berdasarkan catatan teoritis dan empiris, budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang oleh sebuah organisasi dari sejak organisasi tersebut terbentuk, tumbuh dan berkembang. Faktor yang menetukan terbentuknya budaya organisasi adalah pengalaman yang dijalani oleh organisasi itu sendiri. Pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun kegagalan. Kesuksesan bisa disebabkan karena adanya konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen yang terbaik, dan lain-lain. Sebaliknya, kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep bisnis yang dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor lingkungan eksternal yang tidak snaggup diantisipasi oleh perusahaan.
Manajemen Bagi Budaya Organisasi
Para manajer harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang semestinya dibangun dan dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk memahami skenario budaya dan lingkungan dimana perusahaan akan berinteraksi sangatlah dibutuhkan. Hal ini terkait dengan kemampuan adaptasi dari perusahaan itu sendiri. Kadangkala para manajer perlu measukkan orang luar agar budaya organisasi berubah.




Kesimpulan

·  Setiap organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan dimana setiap kegiatan dijalankan.
·  Lingkungan organisasi dapat berupa lingkungan internal maupun linkungan eksternal mikro dan eksternal makro.
·  Lingkungan internal terdiri dari para pekerja, tim manajemen, lingkungan kerja fisik, dan termasuk para ;pemilik perusahaan.
·  Lingkungan eksternal mikro terdiri dari para pelanggan, para pesaing, para pemasok dan para strategis.
·  Lingkungan eksternal makro terdiri dari regulator, pemerintah, masyarakat umum, hingga lingkungan internasional yang dihadapi oleh perusahaan.
·  Perusahaan yang berhadapan dengan lingkungan internasional perlu memahami beberapa isu seputar lingkungan internasional, mulai dari pilihan untuk berbisnis secara inmternasional sehingga berbagai faktor yang memengaruhi kegiatan bisnis internasional seperti kongtrol dalam perdagangan internasional, komunitas ekonomi internasional, hingga perbedaan budaya antarnegara.
·  Budaya organisasi pada dasarnya merupakan nilai dsn norma yang diyakini oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Karena budaya organisasi dapat menentukan pencapaian tujuan organisasi, maka manajemen perlu memahami dengan benar budaya organisasi yang dianut oleh para anggotanya dan bagaimana diarahkan guna pencapaian tujuan organisasi decara efektif dan efesien.







Pertanyaan :

1.      Jelaskan tahapan lingkungan organisasi dapat mempengaruhi manajemen?
2.      Apa sajakah yang termasuk kedalam lingkungan makro dan mikro perusahaan?
3.      Bagaimana proses faktor internasional mempengaruhi suatu perusahaan?
4.      Apakah budaya organisasi mempengaruhi manajemen perusahaan?
5.      Peran pemilik perusahan terhadap budaya lokal dan internasional?

2 komentar: