LINGKUNGAN
DAN ORGANISASI BISNIS
Organisasi Bisnis sebagai Bagian
dari Lingkungan
Organisasi sebagai sekumpulan
orang-orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, karena pada dasarnya
organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan masyarakat . sebagai contoh,
sebuah keluarga atau rumah merupakan bagian dari lingkungan rumah tangga (RT),
rukun warga (RW), hingga lingkungan yang lebih besar lagi. Oleh karena itu
sebuah organisasi perlu memahami lingkunagn apa saja yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan organisasi. Misalnya ketika
sebuah perusahaan beroperasi didaerah mana dimasyarakatnya mengalami tingkat
tingkat penggangguran yang tinggi, maka organisasi tersebut perlu memikirkan
kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Apabila
tingkat penggangguran tinggi didaerah tersebut, maka bisa dipastikan bahwa
tingkat pendapatan juga akan rendah. Akibatnya, penjualan barang dan jasa yang
ditawarkan oleh organisasi akan mengalami hambatan.
Kenyataan diatas menunjukan bahwa
organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka merupakan bagian dari
lingkungan, khusunya lingkungan masyarakat.oleh karena itu kegiatan manajemen
yang akan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait
dengan organisasi. Lingkungan apa saja yang terkait dengan organisasi ? secara
garis besar lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal atau
lingkungan yang terkait dengan eksitensi sebuah organisasi, dan lingkungan
eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi
dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Lingkungan eksternal ini
dapat terbagi menjadi dua juga, yaitu lingkungan yang terkait langsung dengan
kegiatan organisasi, atau sering kali dinamakan sebagai lingkungan mikro dari
organisasi, dan lingkungan yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan
operasional organisasi atau lingkungan
makro dari organisasi. Untuk lingkungan makro sendiri juga dapat terbagi
menjadi dua lagi , yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Secara
lebih detail, bab ini secara khusus akan membahas mengenai lingkungan
organisasi dan bagaimana manajemen perlu memahami dan mempertimbangkan kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan memahami lingkungan organisasinya.
Lingkungan Internal
Organisasi
Yang
dimaksud dengan lingkungan internal organisasi dalah berbagai hal atau berbagai
pihak yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi, dan mempengaruhi
langsung terhadap setiap program, kebijakan , hingga “denyut nadi”nya
organisasi . yang termasuk lingkungan internal organisasi adalah para pemilik
organisasi (owners), para pengelola organisasi ( board of manager or
directors), para staf anggota atau para pekerja (employers) serta ingkungan
fisik organisasi (physical work environment).
Pemilik organisasi
(owners)
Para
pemilik organisasi adala mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan
sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal., ide, ataupun berdasarkan
ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Dalam organisasi
perusahaan , para pemilik organisasi misalnya adalah para pemegang saham ,
anggota ( koperasi ), atau juga individu jika perusahaan tersebut bersifat
individu dari segi kepemilikan.
Tim Manajemen (board of
managers or directors )
Tim
manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi / perusahaan
dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya
sehari-hari untuk suatu periode terntu. Orang-orang ini bekerja, secara
profesional berdasarkan tugas-tugasnya masing-masing, dan dalam periode
tertentu harus melaporkan setiap kegiatannya kepada para pemilik perusahaan.
Para Anggota atau Para
Pekerja (Employees)
Para
anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan unsur sumber daya
manusia (SDM) yang sangat dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya
jumlahnya merupakan yang paling besar dalam sebuah organisasi . para pekerja
iinilah yang sehari-hari bergelut dengan aktivitas operasional perusahaan dan
menjalankan tugas-tugas keseharian. Oleh karena tingginya peran para anggota
atau para pekerja dalam sebuah organisasi , maka para pekerja juga merupakan
aset bagi organisasi, namun tanpa peran serta para anggota atau para pekerja
ini, tujuan ideal organisasi sangat mustahil untuk dapat direalisasikan.
Lingkungan Fisik
Organisasi (Physical work environment)
Pemilik
organisai, pekerja, dan tim manajemen merupakan orang-orang atau sumber daya
manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagaimana telah diterangkan,
organisasi memiliki sumber-sumber daya yang tidak hanya orang-orang , tetapi
juga sember daya uang , sumber daya alam, maupun sumber daya informasi .
keseluruhan ini karena sifatnya dapat dikategorikan sebagai lingkungan fisik
dari organisasi perusahaan. Oleh karna sumber daya tersebut harus digunakan
seefektif dan seefisien mungkin, maka perusahaan perlu pula memahami bagaimana
sumber-sumber daya termasuk ke dalam lingkungan kerja fisik dari organisasi ini
dapat dikelola dengan baik.
Lingkungan Eksternal
Organisasi
Lingkungan
eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional dan
bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Dalam kegiatan operasional,
perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro perusahaan
dan lingkungan yang tidak terkait langsung atau lingkungan makro
perusahaan. Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan (customer),
pesaing (competitior), pemasok (supplier), dan partner strategis (strategic
partner) sedangkan lingkungan makro perusahaan terbagi menjadi dua yaitu
lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Pelanggan
(customers)
Para pelanggan atau konsumen (customers)
adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan
permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. Dapat dikatan
pula bahwa para pelanggan merupakan salah satu alasan kuat mengapa sebuah
organisasi perusahaan berdiri dan beroperasi para pelanggan inilah sumber
pendapatan organisasi . organisasi perlu memahami para pelanggan, karena setiap
pelanggan memiliki karakteristiknya masing-masing. Pelanggan individu akan
sangat berbeda dengan pelangan institusi misalny. Disisi lain organisasi juga
perlu memahami bahwa pelanggan kelas menengah barang kali prilakunya juga
berbeda dengan pelanggan kelas bawah dan seterusnya.
Pesaing
(competitior)
Pesaing adalah organisasi bisnis lain
yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena
bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus ancaman
yang dihadapai organisasi dalam meraih pelanggan. Jika pelanggan lebih tetari
untuk memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dari pesaing, maka otomatis
pelanggan tidak akan mendapatkannya dari organisasi kita. Dan sebaliknya , jika
kenyataan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam jangka waktu
yang cukup lama , maka organisasi bisnis kita akan terancam bubar karena tidak
bisa lagi bertahan dan menjalankan fungsi bisnisnya.
Dengan
kenyataan seperti ini, maka organisasi bisnis juga perlu memahami pesaingnya.
Apa yang ditawarkan oleh pesaing terhadap pelanggan, pada tingkat harga berapa,
kelebihan apa yang dimiliki pelanggan dibandingkan dengan kita, menjadi sesuatu
yang harus juga dipahami oleh organisasi bisnis. Positifnya, kehadiran pesaing
akan mendorong organisasi bisnis untuk lebih memperbaiki kualitasnya dari waktu
ke waktu sehingga dapat diterima dan menarik minat para pelanggan.
Pemasok (Supplier)
Pemasok adalah pihak yang terkait
langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi
bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan
baku. Sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok
bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang, dan
sebagainya. Ketergantungan ini tidak saja dilihat dari sisi bahan bakunya,
tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika harga bahan baku yang
ditawarkan mahal, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah biaya produksi
yang menjadi lebih tinggi. Akibatnya, harga yang akan ditawarkan kepada para
pelanggan cenderung akan lebih tinggi atau mahal pula. Kenyataan ini pada
umumnya justru akan merugikan perusahaan jika harus bersaing dengan para
pesaing. Harga yang mahal untuk barang yang bersifat umum dan menyangkut hajat
orang banyak cenderung dihindari oleh para pelanggan.
Partner Strategis (Strategic
Partner)
Partner strategis adalah perusahaan
lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara
bersama-sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Dalam istilah biologi dikenal simbosis mutualisme yang kurang lebih
artinya kerja sama yang saling menguntungkan. Misalnya, untuk bisnis jualan
baso tahu, maka diantara partner strategis kita adalah penjual teh botol. Di
satu sisi kita perlu untuk menjual baso kita, di sisi lain penjual teh botol
perlu menjual minumannya.
Regulator
Regulator adalah pihak-pihak yang
berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman
bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Agar keadaan tersebut dapat
terwujud, maka perlu dibuat aturan-aturan main yang dapat disepakati oleh semua
pihak di masyarakat dan secara konsisten dijalankan pula oleh semua pihak di
masyarakat tersebut. Regulator dapat berasal dari pemerintah, maupun berupa
institusi atau lembaga yang disepakati untuk dibentuk untuk tujuan sebagaimana yang dijelaskan di atas. Untuk
perdagangan minyak di dunia, kita kenal misalnya ada organisasi OPEC yang
dibentuk oleh negara-negara anggotanya untuk menyepakati dan menjalankan aturan
main yang perlu dijalankan dalam perdagangan minyak di dunia. Contoh lain dari
regulator yang paling jelas adalah pemerintah.
Regulator perlu dipahami oleh setiap
organisasi bisnis karena secara langsung maupun tidak langsung aturan yang
ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi kegiatan bisnis yang dijalankan.
Pengaruh dari aturan yang dijalankan tentu akan memengaruhi perencanaan bisnis
dari perusahaan.
Pemerintah (Government)
Pemerintah adalah pihak yang atas
legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk
mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala
bidang. Berdasarkan pengertian ini, maka pemerintah dituntut untuk melakukan
kegiatan-kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kebijakan, penetapan aturan
pemerintah, hingga upaya-upaya antisipasi dan penyelesaian atas berbagai
masalah yang ada di masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik di segala
bidang, baik material maupun spiritual.
Sebuah perusahaan perlu memahami
pemerintah karena perusahaan perlu memahami arah dari setiap kebijakan yang
diambil pemerintah, dampaknya terhadap kegiatan bisnis, dan peluang apa yang
dapat diambil dari tindakan yang diambil oleh pemerintah dlam berbagai hal.
Masyarakat Umum (Society)
Masyarakat umum adalah keseluruhan
pihalk yang tidak termasuk ke dalam lingkungan-lingkungan yang disebutkan di
atas. Masyarakat umum ini dapat dibagi dua. Pertama, masyarakat umum yang
menjadi pihak yang terkait langsungdengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh
sebuah perusahaan, misalnya pelanggan, masyarakat sekitar perusahaan, dan tokoh
masyarakat di mana sebuah perusahaan berdiri dan menjalankan aktivitasnya.
Untuk kategiri yang pertama ini termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang
melakukan kontrol atas apa yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Apakah
kegiatan perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat atau malah
sebaliknya. Misalnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau sering dikenal
sebagai organisasi nonpemerintah (Ornop). Di antara contoh onganisasi ini
adalah yang kita kenal sebagai Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia
(YLKI).
Masyarakat umum yang kedua adalah
masyarakat umum yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Untuk kelompok
masyarakat yang kedua ini, perusahaan tidak terlalu terpengaruh atas apa yang
dilakukannya. Akan tetapi, kelompok masyarakat ini dapat menjadi peluang
sekaligus tantangan jika situasi di masa yang akan datang berubah. Bisa jadi
kelompok masyarakat ini akan menjadi kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran
untuk perluasan pasar dan lain sebagainya.
Lingkungan Internasional Dan
Kegiatan Bisnis
Lingkungan Internasional
(Internasional Environment)
Lingkungan internasional merupakan
lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang praktiknya akan memengaruhi
kegiatan perusahaan, terutama jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis
internasional, yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu negara.
Lingkungan internasional ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan atau
ancaman bagi kegiatan perusahaan. Dia dapat menjadi peluang karena negara lain
dapt dijadikan lokasi guna perluasan pasar atau perluasan jumlah pelanggan di
luar negara. Peluang lain juga bisa diperoleh jika kita memerlukan pasokan
bahan baku dari negara lain yang mungkin harganya lebih murah dari barang
lokal. Tetapi, lingkungan internasional ini juga dapat menjadi tantangan dan
ancaman karena kegiatan bisnis internasional juga melibatkan para pesaing di
luar negara yang mungkin melakukan kegiatan bisnis yang sama dengan perusahaan
kita sehingga persaingan guna mendapatkan pelanggan di dalam negara maupun di
luar negara menjadi ketat. Aturan internasional mengenai standar kualitas
produk juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dipersiapkan oleh
perusahaan jika produknya ingin memasuki
pasar internasional. Kondisi politik di negara lain juga termasuk ke
dalam lingkungan internasional yang harus dipertimbangkan, hingga perbedaan
nilai tukar mata uang juga termasuk faktor internasional yang harus dipahami
sekaligus dihadapi oleh perusahaan yang kegiatan bisnisnya terkait dengan
lingkungan internasional.
Salah satu isu yang sangat terkenal
mengenai lingkungan internasional adalah isu globalisasi. Globalisasi pada prinsipnya merupakan sebuah proses
untuk menjadikan dunia ini menjadi satu. Kosekuensi logis dari globalisasi ini,
maka setiap negara akan lebih mudah untuk berinteraksi satu sama lain.
Interaksi ini dapat berupa tranksaksi jual beli yang lebih mudah, termasuk juga
persaingan yang lebih ketat, karena konsekuensi logisnya, pesaing dari sebuah
perusahaan pada akhirnya tidak hanya pesaing yang ada di negaranya saja, akan
tetapi juga pesaing dari negara lain. Kita bisa rasakan bagaimana PT Pos
Indonesia, misalnya, harus bersaing dengan jasa pengiriman dokumen seperti
FedEx, DHL, dan lain sebagainya.
Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis
Internasional
Agar
faktor internasional dari organisasi bisnis dapat diarahkan menjadi peluang
bagi organisasi bisnis, maka perusahaan perlu memikirkan bagaimana agar
kegiatan bisnisnya tidak hanya berhasil di lingkungan lokal negaranya saja,
tetapi juga diperluas ke negara-negara lain.
Kegiatan Ekspor-Impor
(Export-Import)
Ekspor adalah kegiatan dalam
menghasilkan barang dan jasa di sebuah negara oleh perusahaan dan menjualnya ke
negara lain atau dipasarkan ke negara lain. Impor adalah kegiatan dalam
mendatangkan barang dan jasa dari negara lain atau negara luar ke sebuah negara
di mana perusahaan tersebut berada. Banyaknya mobil bermerek seperti Toyota, Mazda, BMW, atau Mercedes,
menunjukkan adanya aktivitas impor yang dilakukan di negara kita untuk waktu
yang sudah cukup lama. Sebaliknya, adanya pengiriman TKI ke Arab Saudi,
Malaysia, Singapura, atau negara lainnya.
Lisensi (Licencing)
Lisensi pada dasarnya merupakan
sebuah kesepakatan atau perjanjian di mana sebuah perusahaan memperbolehkan
perusahaan lain untuk menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau aset
lainnya. Sebagai kompensasinya, perusahaan yang menggunakan hak perusahaan lain
biasanya diharuskan membayar hak lisensinya berupa sejumlah uang tertentu
sebagaimana kesepakatan yang dibuat.
Partner Strategis (Internasional
Strategic Alliance)
Investasi Langsung ( Direct
Investment )
Investasi
langsung adalah salah satu bentuk kegiatan bisnis internasional dimana sebuah
perusahaan membeli sebagian atau keseluruhan aset atau melakukan investasi di
sebuah perusahaan di suatu negara tertentu. Contohnya pemebelian saham PT Bank
Niaga dan PT Bank Danamon oleh pihak Singapura dan Malaysia, merupakan salah
satu bentuk investasi langsung yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan
terhadap perusahaan lain di negara yang berbeda.
Faktor-faktor Terkait dalam Bisnis
Internasional
Ada
tiga faktor terkait yang perlu diperhatikan, yaitu kontrol dalam perdagangan
internasional, eksistensi komunitas dan institusi secara internasional, serta
perbedaan budaya antarnegara.
Kontrol dalam Perdagangan
Internasional
Kadangkala
lingkungan internasional dalam bisnis belum tentu menjamin sebuah perusahaan
yang beroperasi secara internasional akan sukses. Hal ini terkait dengan
kepentingan dari suatu negara dalam menjamin, selain transaksi bisnis bisa
dijalankan, juga kepentingan pebisnis lokal di setiap negara juga terjaga.
Ada
dua jenis kontrol perdagangan internasional yang biasanya dilakukan oleh sebuah
negara, yaitu quota dan tariff. Quota merupakan pembatasan jumlah barang yang
diperjualbelikan secara internasional, apakah ekspor maupun impor. Adapun
tariff merupakan pembebanan pajak kepada setiap barang yang di ekspor maupun di
impor.
Komunitas Ekonomi Internasinal (
Economic Communities )
Komunitas
ekonomi adalah kelompok yang terdiri dari berbagai negara yang bersepakat untuk
mengurangi kendala-kendala dalam perdagangan internasional (trade barrier) di
antara negara-negara anggota dalam kelompok tersebut.
Adanya
komunitas ekonomi ini akan memberikan kekuatan ekonomi yang sangat signifikan
bagi negara-negara anggota dari setiap komunitas tersebut, yaitu dengan adanya
kemudahan yang lebih baik daripada sebelumnya, dan komunitas ini juga menjadi
kekuatan dalam menghadapi kekuatan ekonomi lain di luar kelompok tersebut.
Perbedaaan Budaya Antarnegara
(Cultural Differences Accross Nations)
Budaya
dalam organisasi pada dasarnya merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh
organisasi dan membantu para anggotanya untuk memahami bagaimana sebenarnya
sebuah organisasi bisnis berjalan, dan apa yang penting dan tidak penting bagi
organisasi bisnis yang dikaitkan dengan lingkungan di sekitarnya.
Perusahaan
perlu memahami adanya perbedaan budaya di setiap lingkungan yang berbeda,
terutama lingkungan internasional, agar dapat lebih jauh memahami apa yang
sebenarnya di anut oleh masyarakat setempat diman perusahaan berinteraksi dan
bagaimana cara beradaptasi dengannya.
BUDAYA ORGNISASI DAN KEGIATAN
BISNIS
Pentingnya Budaya Bagi Organisasi
Bisnis
Budaya
organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukkan
bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja berbicara mengenai bagaimana
sebuah organisasi bisnis menjalankan kegiatannya sehari-hari, tetapi juga
sangat memengaruhi bagaiman kinerja yang dicapai oleh sebuah organisasi bisnis.
Budaya
organisasi akan sangat berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain.
Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan akan menentukan
bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun demikian, budaya organisasi
berbeda tidak saja antar perusahaan, namun juga antar bagian disebuah
perusahaan.
Faktor Penentu Terbentuknya Budaya
Organisasi
Berdasarkan
catatan teoritis dan empiris, budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan
keyakinan yang dipegang oleh sebuah organisasi dari sejak organisasi tersebut
terbentuk, tumbuh dan berkembang. Faktor yang menetukan terbentuknya budaya
organisasi adalah pengalaman yang dijalani oleh organisasi itu sendiri.
Pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun kegagalan. Kesuksesan bisa disebabkan
karena adanya konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen yang terbaik, dan lain-lain.
Sebaliknya, kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep bisnis yang
dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor
lingkungan eksternal yang tidak snaggup diantisipasi oleh perusahaan.
Manajemen Bagi Budaya Organisasi
Para
manajer harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang semestinya
dibangun dan dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk
memahami skenario budaya dan lingkungan dimana perusahaan akan berinteraksi
sangatlah dibutuhkan. Hal ini terkait dengan kemampuan adaptasi dari perusahaan
itu sendiri. Kadangkala para manajer perlu measukkan orang luar agar budaya
organisasi berubah.
Kesimpulan
· Setiap
organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan
dimana setiap kegiatan dijalankan.
· Lingkungan
organisasi dapat berupa lingkungan internal maupun linkungan eksternal mikro
dan eksternal makro.
· Lingkungan
internal terdiri dari para pekerja, tim manajemen, lingkungan kerja fisik, dan
termasuk para ;pemilik perusahaan.
· Lingkungan
eksternal mikro terdiri dari para pelanggan, para pesaing, para pemasok dan
para strategis.
· Lingkungan
eksternal makro terdiri dari regulator, pemerintah, masyarakat umum, hingga
lingkungan internasional yang dihadapi oleh perusahaan.
· Perusahaan
yang berhadapan dengan lingkungan internasional perlu memahami beberapa isu
seputar lingkungan internasional, mulai dari pilihan untuk berbisnis secara
inmternasional sehingga berbagai faktor yang memengaruhi kegiatan bisnis internasional
seperti kongtrol dalam perdagangan internasional, komunitas ekonomi
internasional, hingga perbedaan budaya antarnegara.
· Budaya
organisasi pada dasarnya merupakan nilai dsn norma yang diyakini oleh sebuah
organisasi dalam mencapai tujuannya. Karena budaya organisasi dapat menentukan
pencapaian tujuan organisasi, maka manajemen perlu memahami dengan benar budaya
organisasi yang dianut oleh para anggotanya dan bagaimana diarahkan guna
pencapaian tujuan organisasi decara efektif dan efesien.
Pertanyaan :
1. Jelaskan
tahapan lingkungan organisasi dapat mempengaruhi manajemen?
2. Apa
sajakah yang termasuk kedalam lingkungan makro dan mikro perusahaan?
3. Bagaimana
proses faktor internasional mempengaruhi suatu perusahaan?
4. Apakah
budaya organisasi mempengaruhi manajemen perusahaan?
5. Peran
pemilik perusahan terhadap budaya lokal dan internasional? LINGKUNGAN
DAN ORGANISASI BISNIS
Organisasi Bisnis sebagai Bagian
dari Lingkungan
Organisasi sebagai sekumpulan
orang-orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, karena pada dasarnya
organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan masyarakat . sebagai contoh,
sebuah keluarga atau rumah merupakan bagian dari lingkungan rumah tangga (RT),
rukun warga (RW), hingga lingkungan yang lebih besar lagi. Oleh karena itu
sebuah organisasi perlu memahami lingkunagn apa saja yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan organisasi. Misalnya ketika
sebuah perusahaan beroperasi didaerah mana dimasyarakatnya mengalami tingkat
tingkat penggangguran yang tinggi, maka organisasi tersebut perlu memikirkan
kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Apabila
tingkat penggangguran tinggi didaerah tersebut, maka bisa dipastikan bahwa
tingkat pendapatan juga akan rendah. Akibatnya, penjualan barang dan jasa yang
ditawarkan oleh organisasi akan mengalami hambatan.
Kenyataan diatas menunjukan bahwa
organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka merupakan bagian dari
lingkungan, khusunya lingkungan masyarakat.oleh karena itu kegiatan manajemen
yang akan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait
dengan organisasi. Lingkungan apa saja yang terkait dengan organisasi ? secara
garis besar lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal atau
lingkungan yang terkait dengan eksitensi sebuah organisasi, dan lingkungan
eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi
dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Lingkungan eksternal ini
dapat terbagi menjadi dua juga, yaitu lingkungan yang terkait langsung dengan
kegiatan organisasi, atau sering kali dinamakan sebagai lingkungan mikro dari
organisasi, dan lingkungan yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan
operasional organisasi atau lingkungan
makro dari organisasi. Untuk lingkungan makro sendiri juga dapat terbagi
menjadi dua lagi , yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Secara
lebih detail, bab ini secara khusus akan membahas mengenai lingkungan
organisasi dan bagaimana manajemen perlu memahami dan mempertimbangkan kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan memahami lingkungan organisasinya.
Lingkungan Internal
Organisasi
Yang
dimaksud dengan lingkungan internal organisasi dalah berbagai hal atau berbagai
pihak yang terkait langsung dengan kegiatan organisasi, dan mempengaruhi
langsung terhadap setiap program, kebijakan , hingga “denyut nadi”nya
organisasi . yang termasuk lingkungan internal organisasi adalah para pemilik
organisasi (owners), para pengelola organisasi ( board of manager or
directors), para staf anggota atau para pekerja (employers) serta ingkungan
fisik organisasi (physical work environment).
Pemilik organisasi
(owners)
Para
pemilik organisasi adala mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan
sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal., ide, ataupun berdasarkan
ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Dalam organisasi
perusahaan , para pemilik organisasi misalnya adalah para pemegang saham ,
anggota ( koperasi ), atau juga individu jika perusahaan tersebut bersifat
individu dari segi kepemilikan.
Tim Manajemen (board of
managers or directors )
Tim
manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi / perusahaan
dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya
sehari-hari untuk suatu periode terntu. Orang-orang ini bekerja, secara
profesional berdasarkan tugas-tugasnya masing-masing, dan dalam periode
tertentu harus melaporkan setiap kegiatannya kepada para pemilik perusahaan.
Para Anggota atau Para
Pekerja (Employees)
Para
anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan unsur sumber daya
manusia (SDM) yang sangat dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya
jumlahnya merupakan yang paling besar dalam sebuah organisasi . para pekerja
iinilah yang sehari-hari bergelut dengan aktivitas operasional perusahaan dan
menjalankan tugas-tugas keseharian. Oleh karena tingginya peran para anggota
atau para pekerja dalam sebuah organisasi , maka para pekerja juga merupakan
aset bagi organisasi, namun tanpa peran serta para anggota atau para pekerja
ini, tujuan ideal organisasi sangat mustahil untuk dapat direalisasikan.
Lingkungan Fisik
Organisasi (Physical work environment)
Pemilik
organisai, pekerja, dan tim manajemen merupakan orang-orang atau sumber daya
manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagaimana telah diterangkan,
organisasi memiliki sumber-sumber daya yang tidak hanya orang-orang , tetapi
juga sember daya uang , sumber daya alam, maupun sumber daya informasi .
keseluruhan ini karena sifatnya dapat dikategorikan sebagai lingkungan fisik
dari organisasi perusahaan. Oleh karna sumber daya tersebut harus digunakan
seefektif dan seefisien mungkin, maka perusahaan perlu pula memahami bagaimana
sumber-sumber daya termasuk ke dalam lingkungan kerja fisik dari organisasi ini
dapat dikelola dengan baik.
Lingkungan Eksternal
Organisasi
Lingkungan
eksternal atau lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional dan
bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Dalam kegiatan operasional,
perusahaan berhadapan dan senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro perusahaan
dan lingkungan yang tidak terkait langsung atau lingkungan makro
perusahaan. Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari pelanggan (customer),
pesaing (competitior), pemasok (supplier), dan partner strategis (strategic
partner) sedangkan lingkungan makro perusahaan terbagi menjadi dua yaitu
lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Pelanggan
(customers)
Para pelanggan atau konsumen (customers)
adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan
permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi. Dapat dikatan
pula bahwa para pelanggan merupakan salah satu alasan kuat mengapa sebuah
organisasi perusahaan berdiri dan beroperasi para pelanggan inilah sumber
pendapatan organisasi . organisasi perlu memahami para pelanggan, karena setiap
pelanggan memiliki karakteristiknya masing-masing. Pelanggan individu akan
sangat berbeda dengan pelangan institusi misalny. Disisi lain organisasi juga
perlu memahami bahwa pelanggan kelas menengah barang kali prilakunya juga
berbeda dengan pelanggan kelas bawah dan seterusnya.
Pesaing
(competitior)
Pesaing adalah organisasi bisnis lain
yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena
bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus ancaman
yang dihadapai organisasi dalam meraih pelanggan. Jika pelanggan lebih tetari
untuk memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dari pesaing, maka otomatis
pelanggan tidak akan mendapatkannya dari organisasi kita. Dan sebaliknya , jika
kenyataan tersebut secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam jangka waktu
yang cukup lama , maka organisasi bisnis kita akan terancam bubar karena tidak
bisa lagi bertahan dan menjalankan fungsi bisnisnya.
Dengan
kenyataan seperti ini, maka organisasi bisnis juga perlu memahami pesaingnya.
Apa yang ditawarkan oleh pesaing terhadap pelanggan, pada tingkat harga berapa,
kelebihan apa yang dimiliki pelanggan dibandingkan dengan kita, menjadi sesuatu
yang harus juga dipahami oleh organisasi bisnis. Positifnya, kehadiran pesaing
akan mendorong organisasi bisnis untuk lebih memperbaiki kualitasnya dari waktu
ke waktu sehingga dapat diterima dan menarik minat para pelanggan.
Pemasok (Supplier)
Pemasok adalah pihak yang terkait
langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi
bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan
baku. Sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok
bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang, dan
sebagainya. Ketergantungan ini tidak saja dilihat dari sisi bahan bakunya,
tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika harga bahan baku yang
ditawarkan mahal, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah biaya produksi
yang menjadi lebih tinggi. Akibatnya, harga yang akan ditawarkan kepada para
pelanggan cenderung akan lebih tinggi atau mahal pula. Kenyataan ini pada
umumnya justru akan merugikan perusahaan jika harus bersaing dengan para
pesaing. Harga yang mahal untuk barang yang bersifat umum dan menyangkut hajat
orang banyak cenderung dihindari oleh para pelanggan.
Partner Strategis (Strategic
Partner)
Partner strategis adalah perusahaan
lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara
bersama-sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Dalam istilah biologi dikenal simbosis mutualisme yang kurang lebih
artinya kerja sama yang saling menguntungkan. Misalnya, untuk bisnis jualan
baso tahu, maka diantara partner strategis kita adalah penjual teh botol. Di
satu sisi kita perlu untuk menjual baso kita, di sisi lain penjual teh botol
perlu menjual minumannya.
Regulator
Regulator adalah pihak-pihak yang
berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman
bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Agar keadaan tersebut dapat
terwujud, maka perlu dibuat aturan-aturan main yang dapat disepakati oleh semua
pihak di masyarakat dan secara konsisten dijalankan pula oleh semua pihak di
masyarakat tersebut. Regulator dapat berasal dari pemerintah, maupun berupa
institusi atau lembaga yang disepakati untuk dibentuk untuk tujuan sebagaimana yang dijelaskan di atas. Untuk
perdagangan minyak di dunia, kita kenal misalnya ada organisasi OPEC yang
dibentuk oleh negara-negara anggotanya untuk menyepakati dan menjalankan aturan
main yang perlu dijalankan dalam perdagangan minyak di dunia. Contoh lain dari
regulator yang paling jelas adalah pemerintah.
Regulator perlu dipahami oleh setiap
organisasi bisnis karena secara langsung maupun tidak langsung aturan yang
ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi kegiatan bisnis yang dijalankan.
Pengaruh dari aturan yang dijalankan tentu akan memengaruhi perencanaan bisnis
dari perusahaan.
Pemerintah (Government)
Pemerintah adalah pihak yang atas
legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk
mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala
bidang. Berdasarkan pengertian ini, maka pemerintah dituntut untuk melakukan
kegiatan-kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kebijakan, penetapan aturan
pemerintah, hingga upaya-upaya antisipasi dan penyelesaian atas berbagai
masalah yang ada di masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik di segala
bidang, baik material maupun spiritual.
Sebuah perusahaan perlu memahami
pemerintah karena perusahaan perlu memahami arah dari setiap kebijakan yang
diambil pemerintah, dampaknya terhadap kegiatan bisnis, dan peluang apa yang
dapat diambil dari tindakan yang diambil oleh pemerintah dlam berbagai hal.
Masyarakat Umum (Society)
Masyarakat umum adalah keseluruhan
pihalk yang tidak termasuk ke dalam lingkungan-lingkungan yang disebutkan di
atas. Masyarakat umum ini dapat dibagi dua. Pertama, masyarakat umum yang
menjadi pihak yang terkait langsungdengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh
sebuah perusahaan, misalnya pelanggan, masyarakat sekitar perusahaan, dan tokoh
masyarakat di mana sebuah perusahaan berdiri dan menjalankan aktivitasnya.
Untuk kategiri yang pertama ini termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang
melakukan kontrol atas apa yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Apakah
kegiatan perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat atau malah
sebaliknya. Misalnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau sering dikenal
sebagai organisasi nonpemerintah (Ornop). Di antara contoh onganisasi ini
adalah yang kita kenal sebagai Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia
(YLKI).
Masyarakat umum yang kedua adalah
masyarakat umum yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Untuk kelompok
masyarakat yang kedua ini, perusahaan tidak terlalu terpengaruh atas apa yang
dilakukannya. Akan tetapi, kelompok masyarakat ini dapat menjadi peluang
sekaligus tantangan jika situasi di masa yang akan datang berubah. Bisa jadi
kelompok masyarakat ini akan menjadi kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran
untuk perluasan pasar dan lain sebagainya.
Lingkungan Internasional Dan
Kegiatan Bisnis
Lingkungan Internasional
(Internasional Environment)
Lingkungan internasional merupakan
lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang praktiknya akan memengaruhi
kegiatan perusahaan, terutama jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis
internasional, yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu negara.
Lingkungan internasional ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan atau
ancaman bagi kegiatan perusahaan. Dia dapat menjadi peluang karena negara lain
dapt dijadikan lokasi guna perluasan pasar atau perluasan jumlah pelanggan di
luar negara. Peluang lain juga bisa diperoleh jika kita memerlukan pasokan
bahan baku dari negara lain yang mungkin harganya lebih murah dari barang
lokal. Tetapi, lingkungan internasional ini juga dapat menjadi tantangan dan
ancaman karena kegiatan bisnis internasional juga melibatkan para pesaing di
luar negara yang mungkin melakukan kegiatan bisnis yang sama dengan perusahaan
kita sehingga persaingan guna mendapatkan pelanggan di dalam negara maupun di
luar negara menjadi ketat. Aturan internasional mengenai standar kualitas
produk juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dan dipersiapkan oleh
perusahaan jika produknya ingin memasuki
pasar internasional. Kondisi politik di negara lain juga termasuk ke
dalam lingkungan internasional yang harus dipertimbangkan, hingga perbedaan
nilai tukar mata uang juga termasuk faktor internasional yang harus dipahami
sekaligus dihadapi oleh perusahaan yang kegiatan bisnisnya terkait dengan
lingkungan internasional.
Salah satu isu yang sangat terkenal
mengenai lingkungan internasional adalah isu globalisasi. Globalisasi pada prinsipnya merupakan sebuah proses
untuk menjadikan dunia ini menjadi satu. Kosekuensi logis dari globalisasi ini,
maka setiap negara akan lebih mudah untuk berinteraksi satu sama lain.
Interaksi ini dapat berupa tranksaksi jual beli yang lebih mudah, termasuk juga
persaingan yang lebih ketat, karena konsekuensi logisnya, pesaing dari sebuah
perusahaan pada akhirnya tidak hanya pesaing yang ada di negaranya saja, akan
tetapi juga pesaing dari negara lain. Kita bisa rasakan bagaimana PT Pos
Indonesia, misalnya, harus bersaing dengan jasa pengiriman dokumen seperti
FedEx, DHL, dan lain sebagainya.
Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis
Internasional
Agar
faktor internasional dari organisasi bisnis dapat diarahkan menjadi peluang
bagi organisasi bisnis, maka perusahaan perlu memikirkan bagaimana agar
kegiatan bisnisnya tidak hanya berhasil di lingkungan lokal negaranya saja,
tetapi juga diperluas ke negara-negara lain.
Kegiatan Ekspor-Impor
(Export-Import)
Ekspor adalah kegiatan dalam
menghasilkan barang dan jasa di sebuah negara oleh perusahaan dan menjualnya ke
negara lain atau dipasarkan ke negara lain. Impor adalah kegiatan dalam
mendatangkan barang dan jasa dari negara lain atau negara luar ke sebuah negara
di mana perusahaan tersebut berada. Banyaknya mobil bermerek seperti Toyota, Mazda, BMW, atau Mercedes,
menunjukkan adanya aktivitas impor yang dilakukan di negara kita untuk waktu
yang sudah cukup lama. Sebaliknya, adanya pengiriman TKI ke Arab Saudi,
Malaysia, Singapura, atau negara lainnya.
Lisensi (Licencing)
Lisensi pada dasarnya merupakan
sebuah kesepakatan atau perjanjian di mana sebuah perusahaan memperbolehkan
perusahaan lain untuk menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau aset
lainnya. Sebagai kompensasinya, perusahaan yang menggunakan hak perusahaan lain
biasanya diharuskan membayar hak lisensinya berupa sejumlah uang tertentu
sebagaimana kesepakatan yang dibuat.
Partner Strategis (Internasional
Strategic Alliance)
Investasi Langsung ( Direct
Investment )
Investasi
langsung adalah salah satu bentuk kegiatan bisnis internasional dimana sebuah
perusahaan membeli sebagian atau keseluruhan aset atau melakukan investasi di
sebuah perusahaan di suatu negara tertentu. Contohnya pemebelian saham PT Bank
Niaga dan PT Bank Danamon oleh pihak Singapura dan Malaysia, merupakan salah
satu bentuk investasi langsung yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan
terhadap perusahaan lain di negara yang berbeda.
Faktor-faktor Terkait dalam Bisnis
Internasional
Ada
tiga faktor terkait yang perlu diperhatikan, yaitu kontrol dalam perdagangan
internasional, eksistensi komunitas dan institusi secara internasional, serta
perbedaan budaya antarnegara.
Kontrol dalam Perdagangan
Internasional
Kadangkala
lingkungan internasional dalam bisnis belum tentu menjamin sebuah perusahaan
yang beroperasi secara internasional akan sukses. Hal ini terkait dengan
kepentingan dari suatu negara dalam menjamin, selain transaksi bisnis bisa
dijalankan, juga kepentingan pebisnis lokal di setiap negara juga terjaga.
Ada
dua jenis kontrol perdagangan internasional yang biasanya dilakukan oleh sebuah
negara, yaitu quota dan tariff. Quota merupakan pembatasan jumlah barang yang
diperjualbelikan secara internasional, apakah ekspor maupun impor. Adapun
tariff merupakan pembebanan pajak kepada setiap barang yang di ekspor maupun di
impor.
Komunitas Ekonomi Internasinal (
Economic Communities )
Komunitas
ekonomi adalah kelompok yang terdiri dari berbagai negara yang bersepakat untuk
mengurangi kendala-kendala dalam perdagangan internasional (trade barrier) di
antara negara-negara anggota dalam kelompok tersebut.
Adanya
komunitas ekonomi ini akan memberikan kekuatan ekonomi yang sangat signifikan
bagi negara-negara anggota dari setiap komunitas tersebut, yaitu dengan adanya
kemudahan yang lebih baik daripada sebelumnya, dan komunitas ini juga menjadi
kekuatan dalam menghadapi kekuatan ekonomi lain di luar kelompok tersebut.
Perbedaaan Budaya Antarnegara
(Cultural Differences Accross Nations)
Budaya
dalam organisasi pada dasarnya merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh
organisasi dan membantu para anggotanya untuk memahami bagaimana sebenarnya
sebuah organisasi bisnis berjalan, dan apa yang penting dan tidak penting bagi
organisasi bisnis yang dikaitkan dengan lingkungan di sekitarnya.
Perusahaan
perlu memahami adanya perbedaan budaya di setiap lingkungan yang berbeda,
terutama lingkungan internasional, agar dapat lebih jauh memahami apa yang
sebenarnya di anut oleh masyarakat setempat diman perusahaan berinteraksi dan
bagaimana cara beradaptasi dengannya.
BUDAYA ORGNISASI DAN KEGIATAN
BISNIS
Pentingnya Budaya Bagi Organisasi
Bisnis
Budaya
organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukkan
bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja berbicara mengenai bagaimana
sebuah organisasi bisnis menjalankan kegiatannya sehari-hari, tetapi juga
sangat memengaruhi bagaiman kinerja yang dicapai oleh sebuah organisasi bisnis.
Budaya
organisasi akan sangat berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain.
Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan akan menentukan
bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun demikian, budaya organisasi
berbeda tidak saja antar perusahaan, namun juga antar bagian disebuah
perusahaan.
Faktor Penentu Terbentuknya Budaya
Organisasi
Berdasarkan
catatan teoritis dan empiris, budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan
keyakinan yang dipegang oleh sebuah organisasi dari sejak organisasi tersebut
terbentuk, tumbuh dan berkembang. Faktor yang menetukan terbentuknya budaya
organisasi adalah pengalaman yang dijalani oleh organisasi itu sendiri.
Pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun kegagalan. Kesuksesan bisa disebabkan
karena adanya konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen yang terbaik, dan lain-lain.
Sebaliknya, kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep bisnis yang
dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor
lingkungan eksternal yang tidak snaggup diantisipasi oleh perusahaan.
Manajemen Bagi Budaya Organisasi
Para
manajer harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang semestinya
dibangun dan dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk
memahami skenario budaya dan lingkungan dimana perusahaan akan berinteraksi
sangatlah dibutuhkan. Hal ini terkait dengan kemampuan adaptasi dari perusahaan
itu sendiri. Kadangkala para manajer perlu measukkan orang luar agar budaya
organisasi berubah.
Kesimpulan
· Setiap
organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan
dimana setiap kegiatan dijalankan.
· Lingkungan
organisasi dapat berupa lingkungan internal maupun linkungan eksternal mikro
dan eksternal makro.
· Lingkungan
internal terdiri dari para pekerja, tim manajemen, lingkungan kerja fisik, dan
termasuk para ;pemilik perusahaan.
· Lingkungan
eksternal mikro terdiri dari para pelanggan, para pesaing, para pemasok dan
para strategis.
· Lingkungan
eksternal makro terdiri dari regulator, pemerintah, masyarakat umum, hingga
lingkungan internasional yang dihadapi oleh perusahaan.
· Perusahaan
yang berhadapan dengan lingkungan internasional perlu memahami beberapa isu
seputar lingkungan internasional, mulai dari pilihan untuk berbisnis secara
inmternasional sehingga berbagai faktor yang memengaruhi kegiatan bisnis internasional
seperti kongtrol dalam perdagangan internasional, komunitas ekonomi
internasional, hingga perbedaan budaya antarnegara.
· Budaya
organisasi pada dasarnya merupakan nilai dsn norma yang diyakini oleh sebuah
organisasi dalam mencapai tujuannya. Karena budaya organisasi dapat menentukan
pencapaian tujuan organisasi, maka manajemen perlu memahami dengan benar budaya
organisasi yang dianut oleh para anggotanya dan bagaimana diarahkan guna
pencapaian tujuan organisasi decara efektif dan efesien.
Pertanyaan :
1. Jelaskan
tahapan lingkungan organisasi dapat mempengaruhi manajemen?
2. Apa
sajakah yang termasuk kedalam lingkungan makro dan mikro perusahaan?
3. Bagaimana
proses faktor internasional mempengaruhi suatu perusahaan?
4. Apakah
budaya organisasi mempengaruhi manajemen perusahaan?
5. Peran
pemilik perusahan terhadap budaya lokal dan internasional?
info yang berguna My Blog
BalasHapusSangat membantu. Good job
BalasHapus